Jumat, 20 September 2019

Art Therapy Esa Unggul Pukau Penonton di POMNAS XVI Jakarta


Esaunggul.ac.id, Jika mendengar kata terapi, pasti selalu dihubungkan dengan rutinitas yang membosankan dan tidak menarik. Tetapi tidak dengan Art Therapy, salah satu bentuk terapi psikologis yang menggunakan seni sebagai media ekspresi diri dan eksplorasi emosi.

Art Therapy bukan main,  Universitas Esa Unggul,  berkesempatan mengajak mengurai emosi dalam performanya di Panggung pembuka POMNAS XVI di Plaza Festival, Kuningan Jakarta, Kamis (19/09) kemarin. Dalam performnya, Art Theraphy membawakan sebuah pertunjukan seni berjudul “Jangan Rebut Pialaku”. Pertunjukan ini menceritakan tentang para atlet yang berjuang meraih kemenangan tertinggi dan belajar memaknainya.
Anggota Art therapy, Weni Kurniawati tidak menyangka bisa memperoleh tawaran tampil di acara berskala nasional. Mereka pun tidak melewatkan kesempatan emas ini dan langsung menyetujui untuk membawakan pertunjukan mereka panggung pembukaan,  POMNAS XVI di Jakarta.
“Gak nyangka, apa lagi ini berdekatan dengan penerimaan anggota baru. Mereka baru latihan sudah dapat tawaran tingkat nasional. Tanpa pikir panjang kita ambil job ini” ucap Weni.

Weni mengatakan walau harus berpacu dengan waktu dan hanya melakukan latihan kurang dari satu minggu dikarenakan perubahan waktu, namun pertunjukkan art therapy yang disutradarai oleh Endro Ist ini berhasil membawa penonton senang dan haru dalam seni yang dihadirkan..

“Saat perform semua terasa lega dengan latihan yang singkat. Senang banyak yang ikut bergoyang saat kita tampil. Dan ada respon beberapa penonton yang mengatakan mereka terharu, Yaaa sama kami pun terharu.” Lanjut Weni
Mahasiswi Psikologi Esa unggul ini berharap, pengalaman ini dapat mendorong art therapy untuk menjadi lebih baik dalam berseni sekaligus menjadi solusi atas permasalahan kesehatan mental.
“Yang pasti ingin lebih baik lagi dalam berseni dan dalam menghealing. Ingin memiliki kesempatan untuk mendapatkan pengalaman lebih lagi.” Tutupnya

Rabu, 18 September 2019

Anadeleyda dan Angel, Dua Mahasiswi Esa Unggul Wakili Indonesia di ajang Asian University Soft Tenis


Anadeleyda Kawengian mahasiswi Jurusan Humas dan Angelica Lontoh, mahasiswi Psikologi Esa Unggul kembali membuat UEU bangga. Setelah memperoleh juara di ajang The 5th Indonesia Soft Tennis Championship, pada Agustus lalu, dua mahasiswi ini menjadi wakil Indonesia di ajang bergengsi Asian University Soft Tenis Championship yang digelar di Filipina tanggal 26 Agustus-4 September 2019.

Saat di wawancarai oleh Esaunggul.ac.id, Angelica Lontoh menceritakan keterlibatan dirinya dan Anadeleyda menjadi wakil Indonesia diajang tersebut. Angelica melanjutkan hal ini dikarenakan dirinya dan Ana tergabung di pelatnas Sof Tenis. Pertandingan di Asian University Soft Tenis Championship ini dijadikan sebagai salah satu Tryout menjelang Sea Games.

Angel pun menambahkan dalam ajang Asian University Soft Tenis Championship ini, meskipun dirinya belum mendapatkan hasil maksimal dalam ajang tersebut, namun  Anadeleyda berhasil mendapatkan medali Perunggu dalam kategori Beregu Putri.




Dirinya pun berharap dari ajang ini, dapat kembali meningkatkan performa yang baik dan dapat meraih prestasi yang membanggakan baik level nasional maupun Internasional.

"Mudah-mudahan ini menjadi momentum saya dan ana untuk meningkatkan kembali sejumlah prestasi di ajang-ajang lainnya baik nasional maupun internasional, karena saya pun ingin membanggakan nama kampus dan juga bangsa ," tutupnya.

Senin, 09 September 2019

Jadi Idola Anak-anak hingga Cicipi Ulat Sagu, Begini Keseruan Octa Ridwan, Mahasiswa Psikologi UEU Saat Ikuti YSS-ASEAN Student Volunteer Mission to Sarawak 2019

Esaunggul.ac.id, Selama hampir 20 hari, Octa Ridwan Pratama, mahasiswa Psikologi Universitas Esa Unggul mengikuti YSS Student Volunteer Mission yang diselenggarakan di Sarawak, Malaysia, 15 Agustus-03 September 2019.  Sejumlah cerita dan pengalaman didapatkan oleh Octa saat mengikuti kegiatan tersebut, saat diwawancarai oleh Tim Esaunggul.ac.id, mahasiswa tingkat akhir ini menceritakan keseruan dirinya saat mengikuti kegiatan student Volunteer.
Octa mengatakan diawal mengikuti kegitan YSS Student Volunteer, dirinya terlebih dahulu diikutsertakan dalam kegiatan PDT (Pre Departure Training) yang berlangsung selama tiga hari yakni pada tanggal 16-18 Agustus. Kegiatan PDT ini sendiri diadakan sebagai persiapan awal akan pengetahuan dan Sharing Session sebelum para volunteer (sukarelawan) menjalankan misi di daerahnya masing-masing.
“Sebelum mengikuti kegiatan YSS ke sarawak, saya lebih dahulu dibekali oleh PDT (Pre Departure Training) selama tiga hari. Di sini kami diajarkan dan diperkenalkan terkait kebiasaan masyarakat sekitar, bagaimana melakukan pendekatan ke masyarakat, perkenalan YSS, First Aid, ASEAN, Socio-Culture dan banyak lagi,” ujar Octa beberapa waktu yang lalu.
Selepas mengikuti PDT, Octa bersama 18 temannya dari sejumlah negara ASEAN langsung diterjunkan untuk menjalankan misi kemanusiaan di Kampung Sungai UD, Sekolah Kebangsaan Sungai UD, Dalat District. Sejumlah program pun telah mereka persiapkan dalam kegiatan  Student Volunteer seperti program edukasi, manajemen krisis bencana, hingga pencegahan kebakaran.
“Saat mengikuti Student Volunteer sejumlah program kami laksanakan seperti Melakukan pengajaran English Fun Learning, Merekonstruksi Perpustakaan, dan Mengedukasi Anak Berkebutuhan Khusus kemudian Head of Crisis and Disaster Management Cluster melakukan adanya Fire Drill didukung oleh Kantor Pemadam Kebakaran Sarawak untuk edukasi  kepada masyarakat akan tindakan preventif dan hal yang harus dilakukan ketika terjadinya kebakaran,” terangnya.
Miliki Grup Fans Base dan Mencoba Ulat Sagu
Tidak terpikir dalam benak Octa, saat dirinya memiliki Grup fans based sendiri saat Student Volunteer. Pembentukan Fans Grup sendiri dibentuk oleh sejumlah anak-anak yang diajarkan olehnya hingga mengidolakannya.  Fans grupnya bernama”Fans Kakak Sukarelawan”.
“Aku kaget sih awalnya, kok bisa ada fans Grup dari anak-anak yang aku ajarkan. mereka berinisiatif banget untuk buat itu, lucu dan seneng juga mungkin itu bagian dari apresiasi mereka oleh kehadiran aku,” ujarnya.
Octa pun melanjutkan selama mengikuti kegaiatan Student Volunteer dirinya sering dikenal oleh anak-anak dengan sebutan “Jakarta Boy”. Hal ini dikarenakan, anak-anak yang diajarkan oleh Octa sangat tertarik dengan ceritanya terkait kemacetan dan kehidupan di jakarta.
“Mereka tuh Excited banget sama cerita-cerita aku terkait macet dan kehidupan Jakarta, mungkin selama ini mereka hanya mengetahui lewat televisi atau media , belum mendapatkan dari orang Jakartanya langsung,” ucapnya.
Pengalaman baru lainya yang Octa dapatkan ialah mencoba masakan setempat, yang paling  extrim dari makanan yang disugguhkan ialah Makanan lauk ulat Mulong atau Ulat sagu. “dari sekian banyak makanan yang disugguhkan saya agak ragu dengan masakan dari ulat sagu, sempat mencicipi sedikit, mungkin banyak yang bilang seperti lemak, tapi yaa,  setelah itu saya gak berani coba lagi,” ujar Octa sambil tersenyum.
Bakal Kangen dengan Kehangatan dan anak-anaknya
Menurutnya hal yang dapat dipelajari dari sejumlah kegiatan selama YSS Student Volunteer ialah budaya gotong royong yang sangat kuat di masyarakatnya. Selain itu, keramahan masyarakatnya kepada para pendatang dan mampu adaptif bisa dengan perubahan.
“kita bisa belajar banyak dari masyarakat kampung sungai ud sarawak yang masih solid dalam gotong royong dan mereka pun sangat welcome dengan masyarakat luar untuk beradaptasi dengan perubahan,” ujarnya.
Sambil  tersenyum, Octa pun mengatakan akan sangat merindukan suasana dan masyarakat Kampung sungai ud yang sangat hangat dan ramah kepada dirinya. Terutama pakcik Han, salah satu masyarakat yang menyiapkan rumahnya untuk para Student Volunteer, Octa pun memiliki kesan yang sangat banyak terhadap pakcik Han.
“Pasti bakal kangen banget sih, salah satunya sama Pakcik Han yang udah menyediakan tempat tinggal buat saya selama Student Volunteer. Udah saya anggap orang tua saya sendiri, banyak kenangan salah satunya selalu ada durian di rumah pakcik dan saya sama teman-teman makannya pakai Sago itu khas suku melanau,” ujarnya.
Diakhir wawancara bersama Octa, Dirinya pun berpesan kepada generasi muda terutama mahasiswa Esa Unggul untuk dapat berperan aktif menyumbangkan pengetahuan, keahlian serta skill kepada masyarakat dan lingkungan baik tingkat nasional, regional maupun internasional. Jangan mudah minder dengan mahasiswa dari berbagai negara, karena ketika  kita memiliki keyakinan dan percaya diri semua yang kita khawatirkan dapat kita lalui dan jalani.
“Mudah-mudahan ke depannya anak-anak muda Indonesia terutama mahasiswa Esa Unggul dapat mengikuti kegiatan Student Volunteer di tahun-tahun selanjutnya, karena kegiatan ini sangat positif dan memberikan pengalaman baru yang luar biasa kepada mahasiswa yang mengikutinya,” tutupnya.
YSS Student Volunteer merupakan sebuah kegiatan tahunan yang selalu diselenggarakan oleh Yayasan Sukarelawan Siswa (YSS) yang merupakan suatu organisasi dibawah naungan Kementerian Pendidikan Malaysia yang memiliki visi misi untuk membantu setiap daerah yang membutuhkan, dengan harapan ada dampak yang tinggi bagi daerah tersebut.
Octa Ridwan menjadi salah satu dari 12 mahasiswa Indonesia yang terpilih  oleh YSS untuk mengikuti kegiatan tersebut. Octa pun mewakili Indonesia dan bergabung dengan mahasiswa yang berasal dari negara-negara ASEAN seperti Brunei, Malaysia, Vietnam, Filipina, Myanmar dan lain-lainya.

Kamis, 01 Agustus 2019

Keren!! The Swans Juara LIMA Basketball 2019

Esaunggul.ac.id, Prestasi kembali diukir oleh Tim Basket Universitas Esa Unggul (The Swans), kali ini The Swans berhasil menyabet Juara di ajang LIMA Basketball: Air Mineral Prim-A Greater Jakarta Conference 24-31 Juli 2019 . Tidak tanggung-tanggung The Swans memboyong dua gelar juara yakni Tim Putri The Swans yang berhasil menyabet gelar Juara 1 dan Tim Putra menyabet gelar juara 2.
Manager The Swans Putri, Sien Marthina mengatakan Perjalanan The Swans untuk menjadi juara tidak mudah, di semifinal The Swans Putri berhasil menumbangkan Perbanas dengan score UEU 61 – 30 Perbanas. Sementara itu, The Swans Putra melaju ke Final setelah mengalahkan UNJ dengan score UEU 72 – 45 UNJ.
Sien pun menerangkan Di Partai Final The Swans Putri berhadapan dengan Tuan Rumah Universitas Pelita Harapan. Meskipun bermain di kandang lawan, The Swans Putri mampu bermain tenang dan tidak mudah gentar. The Swans Putri pun berhasil membawa Title Juara 1 setelah mengalahkan lawan mereka dengan skor 53-63. Bagi The Swans Putri, kemenangan di Sports Center UPH ini sekaligus juga revans atas kekalahan di tempat dan tim yang sama pada tahun lalu.
“Ini semacam pembuktian kami (dari tim Putri The Swans) setelah tahun kemarin kita kalah, tahun ini, kami membalas kekalahan kami. Akhirnya kerja keras dan latihan yang telah dilakukan membuahkan hasil yang manis,” ujar Sien di Universitas Esa Unggul beberapa waktu yang lalu.
Tim Putri The Swans
Sementara itu, lanjut Sien, meskipun The Swans Putra harus puas dengan menempati peringkat kedua, setelah dipartai Final takluk 74-52 melawan tim UPH. Namun, tim Putra The Swans mampu memperlihatkan permain yang solid dan berkelas, sehingga patut untuk diapresiasi.
Konsisten Latihan Menjadi Kunci Juara
Keberhasilan The Swans dalam meraih juara di setiap kompetisi yang diikuti tidak terlepas dari konsitensi latihan, kerja keras dan kerja sama tim yang telah dibangun antar pemain The Swans. Pada kompetisi LIMA Basketball 2019, Sien mengatakan persiapan efektif telah dilakukan dalam dua minggu terakhir. Itupun terkendala oleh jadwal kuliah masing-masing pemain yang kadang bentrok dengan jadwal latihan.
“Persiapan efektif di 2 minggu terakhir sebelum LIMA mulai, karna bentrok dengan kuliah dan ada juga pemain yang gak bisa ikut tahun ini karna kepanggil untuk TIMNAS Indonesia, TC Pra-pon. dengan kondisi yg ada pelatih cuma melakukan pengulangan semua sistem yang di instruksikan, supaya pemain pun tidak terlalu susah untuk menjalani sistemnya,” ujarnya.
Dirinya pun mengatakan selesai Turnamen LIMA, Tim The Swans langsung mempersiapkan latihan untuk menghadapi Liga Mahasiswa Nasional, yang akan diselenggarakan pada tanggal 5 Agustus mendatang di Gor Otista Jakarta Timur. “Tentunya di LIMA nanti kami akan lebih bekerja keras, karena lawan-lawannya adalah yang terkuat dari daerahnya masing-masing, jadi kami harus lebih lagi untuk persiapan latihannya,” terangnya.
Sien pun berharap dari prestasi yang didapatkan oleh The Swans ini mampu memberikan motivasi kepada seluruh anak muda, terutama mahasiswa Esa Unggul untuk mau mencoba dan konsisten terhadap Passion atau hobi yang ingin dituju.
“Tunjukin kemampuan kalian (di bidang yg kalian senangi tanpa paksaan), jangan pernah malu untuk mencoba karna gak ada salahnya. terus kejar harapan kalian untuk ke depannya sesuai dengan hati kalian,” terang Sien.
Berikut Punggawa The Swans dalam ajang LIMA Basketball: Air Mineral Prim-A Greater Jakarta Conference :
Tim Putri The Swans:
  1. Jane Charissa Adelaide – Psikologi
  2. Shira Amadea Chalik – Psikologi
  3. Putu Tiana Widiastari – Akuntansi
  4. Fitria Rahmadhani Madjid – Manajemen
  5. Kadek Sanis Jisanceghi – Psikologi
  6. Tiara Aulia Denaya – Broadcasting
  7. Briliany Mokoginta Dewinda – Teknik Industri
  8. Intan Rahmawati Kusumastuti – Akuntansi
  9. Valerie Fradela – Marketing Komunikasi
  10. Made Dita Pramesti Sandradewi – Manajemen
  11. A. Adlina Nabila Madjid – Manajemen
  12. Mita Istinawati – Manajemen
  13. Aulia Mauliddinia – Manajemen
  14. Rogate Debora – Marketing Komunikasi
  15. Kadek Pratita Citta Dewi – Magister Manajemen
Tim Putra:
  1. Arion Tio – Manajemen
  2. Hans Eka Wijaya – Manajemen
  3. Erlan Perkasa – Manajemen
  4. Gual Bertus Ahen – Manajemen
  5. Fendyanto – Manajemen
  6. Althof Dwira Satria – Broadcasting
  7. Pondra Purnawan – Hubungan Masyarakat
  8. Alfredo Tanujaya Julianto – Hukum
  9. Peter Yosafat – Hukum
  10. Qiflan Ovalino Arrazza – Hukum
  11. Gerard Jaftoran – Hukum
  12. Andreas Beto – Hukum
  13. Raymond Chandra – Hubungan Masyarakat
  14. Bryan Handiaz Sugialim – Broadcasting
  15. Reinhard Dominicus Tiwa Handojo – Marketing Komunikasi
  16. Aldion Christian Aditia – Hubungan Masyarakat
Putri 
head coach: Parna Abrizalt Hasiholan
ass. coach: Andi Oktafiyanto
manager: Sien Marthina
medis: Agatha Dilla Maralisa
ofisial: Gita Nurul Fadilah
Putra
head coach: Eddy Gunawan
ass. coach: Tondi Raja Syailendra
ass. coach: Prasetyo
manager: Fahmi Aditya
medis: Agung

Selasa, 30 Juli 2019

El Annisa Sarasati, Mahasiswa Psikologi Esa Unggul yang Sukses Jadi Penulis



El Annisa Sarasati Mahasiswi Psikologi Universitas Esa Unggul
Esaunggul.ac.id, Lewat dua bukunya yang berjudul “Lagu Untuk Bintang” dan “I Adore You, Doctor!”, El Annisa Sarasati berhasil membuktikan dirinya merupakan seorang penulis yang produktif. Saat diwawancari mengenai perjalanan menulisnya, EL sapaan akbrabnya mengatakan sejak masuk Sekolah Dasar dirinya sudah mencintai dunia kepenulisan.
“Awal mula tertarik dunia menulis itu, sewaktu sekolah dasar, iseng-iseng nulis di buku diary tentang kegiatan sehari-hari, ternyata mengasikan dan berlanjut hingga SMP dan SMA sampai saya kuliah,” terang El Anisa.
El pun menceritakan momentum ketika ia memutuskan untuk menekuni dunia kepenulisan yakni saat karya tulisannya di Wattpad (salah satu portal menulis) banyak mendapatkan reaksi dan tanggapan positif oleh para pembaca. “Waktu 2014, saya membuat karya Tulisan bergenre Fiksi yang berjudul “I Adore You, Doctor!” di Wattpad dan Booming, karena tanggapannya positif saya pun diajak oleh salah satu penerbit buku yakni Rak buku untuk mencetak tulisan saya tersebut,” terangnya.
Dua Buku Karya “I Adore You, Doctor!” dan “Lagu Untuk Bintang”
Menurutnya menulis merupakan cara dirinya untuk mengekspresikan dan mengungkapkan sesuatu.Hal ini dikarenakan, dirinya kurang cakap dalam berkomunikasi sehingga dengan menulis, seluruh unek-unek yang ada dikepalanya mampu diterjemahkan ke dalam tulisan.
“Seneng banget menghayal dan berimajinasi akan sesuatu, yang mungkin jika diungkapkan lewat omongan akan terasa sulit untuk mengambarkannya. Untuk itu menulis seperti wadah saya untuk mengungkapkan seluruh hal yang saya tidak dapat ungkapkan dan hanya mampu dituangkan lewat tulisan,” ucapnya.
Memilih Masuk Psikologi UEU
Mahasiswi semester akhir ini mengatakan dipilihnya jurusan Psikologi Esa Unggul dikarenakan dirinya ingin mengeksplore lebih mendalam terkait sifat dan tokoh dalam menulis. Karena dengan melakukan hal tersebut, dirinya mampu menuangkan ide terkait penokohan dan alur cerita dalam kepenulisan sehingga mampu menyuguhkan cerita yang mengungah pembaca.
“Pilihan saya untuk berkuliah Psikologi karena ingin mendalami karakter orang sih, sifat dan prilaku. Jadi saya mampu mengeksplorsi lebih mendalam tentang penokohan ketika menulis dengan begitu saya mampu mengajak pembaca kepada alur cerita dan pembaca dapat merasakan sentuhan cerita yang saya suguhkan,” ungkapnya.
Gadis berjilbab ini pun mengatakan memiliki sejumlah Mata kuliah Favorit di Psikologi Universitas Esa Unggul diantaranya psikologi keperibadian dan Psikoterapi. “Bahkan saya pernah memasukan sejumlah teori Psikologi ke dalam tulisan saya untuk memperkuat cerita dan sangat berpengaruh banget sih,” ujar El.
Target kedepanya, El akan merealisasikan sebuah buku yang diterbitkan oleh salah satu penerbit terbesar di Indonesia yakni Gramedia. “Insya Allah target ke depan, tahun ini saya akan menerbitkan buku di Gramedia, untuk judulnya mungkin masih akan dirahasiakan dahulu,” ucapnya.
Dirinya pun berpesan kepada seluruh mahasiswa Esa Unggul agar menjadi mahasiswa yang produktif dan mampu berkarya. “kunci utama agar tetap produktif dan berkarya ialah Komitmen. Komitmen ini penting agar kita memfokuskan kepada sesuatu yang menjadi cita-cita kita dan tujuan kita, harus mampu serius dan tentunya percaya diri pada sesuatu yang kita lakukan,” tutupnya.

Jumat, 19 Juli 2019

12 Mahasiswa Esa Unggul Terpilih pada Program Magang Bersertifikat di Pelindo II

This image has an empty alt attribute; its file name is WhatsApp-Image-2019-07-17-at-19.51.44.jpeg

Esaunggul.ac.id, Sebanyak 12 mahasiswa Universitas Esa Unggul mengikuti kegiatan Orientasi Program Mahasiswa Magang Bersertifikat (PMMB) di Pelindo II, Selasa (15/07). Kegiatan Orientasi ini dilakukan guna memberikan gambaran pekerjaan yang akan mereka lakukan saat menjalani program magang tersebut.

Kepala Biro Pengembangan Kerjasama Universitas Esa Unggul, Hartati Ningsih, SE menjelaskan nantinya para mahasiswa yang terpilih mengikuti program PMMB ini akan melakukan magang selama enam bulan terhitung mulai tanggal 15 Juli 2019 hingga Januari 2020.

"Mereka yang terpilih ini akan melakukan magang selama enam bulan, seleksi penerimaan mahasiswa magang ini berdasarkan sejumlah kualifikasi mulai dari nilai hingga kualifikasi yang mereka miliki," ujar Hartati di Universitas Esa Unggul beberapa waktu.

This image has an empty alt attribute; its file name is gAMBAR-Nih.jpg

Hartati pun mengatakan 12 mahasiswia Universitas Esa Unggul yang terpilih mengikuti magang di Pelindo ini berasal dari Fakultas yang berbeda, dengan rincian enam mahasiswa dari Fakultas Ilmu Komputer, empat dari Fakultas Psikologi, satu mahasiswa Fakultas Hukum dan satu mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Diharapkan dengan program pemagangan di Pelindo dan sejumlah BUMN ini, Hartati melanjutkan dapat memberikan pengalaman kepada para mahasiswa mengenai gambaran pekerjaan mereka nantinya setelah lulus.

"Dan yang diharapkan selain meningkatkan skill mereka, program magang ini mampu memberikan pengalaman baru bagi para mahasiswa sebagai bekal mereka di dunia kerja saat mereka lulus," tutupnya.

Selasa, 02 Juli 2019

Jadi Korban Body Shaming? Berikut Tiga Cara Bijak Hadapi Body Shaming



Psikolog Klinis Tara Adhisti de Thouars, B.A, M.Psi.
Esaunggul.ac.id, Maraknya perlakuan Body Shaming di masyrakat memberikan efek negatif terhadap para korban yang terkena Body Shaming. Hal ini lah yang mendasari sebagai kalangan baik pemerintah, Lembaga pemberdayaan, akademisi hingga masyarakat untuk memperhatikan permasalahan ini agar jangan sampai masalah Body Shaming ini menjadi sebuah bola salju.
Untuk itu, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Psikologi UEU menggelar seminar terkait Body Shaming yang mengangkat tema “How to Deal Body Shaming for Mental Health” yang digelar di Ballroom Aula Kemala, 26 Juni lalu. Salah satu pembicara Seminar yakni Psikolog Klinis Tara Adhisti de Thouars, B.A, M.Psi. terkait Tiga hal yang dapat dilakukan oleh para korban Body Shaming dalam bereraksi.
Pertama , Psikolog Cantik ini menerangkan para korban dapat melakukan Moving againts atau bereaksi kepada pelaku dengan cara melawan balik. Jika para pelaku mengatakan kejelakan yang kita miliki, maka sudah sepatutunya untuk berani melawan agar si pelaku jera dan tidak melakukan perbuatan itu kembali. “Misalnya pelaku Body Shaming mengatakan kelemahan kita dengan maksud menjelek-jelekan kita sempatasnya menyahuti dengan memberikan peringatan guna memberikan efek jera kepada si pelaku, atau bisa dengan membalas perkatan negatif dengan hal positif” ujarnya.
Para Pembicara Seminar
Cara kedua dalam menghadapi pelaku Body Shaming, Tara melanjutkan yakni dengan Moving Away atau menganggap Angin Lalu Setiap Ejekan dari Orang Lain sehingga dapat berupaya untuk Menutupi Kekurangan dan Menonjolkan Sisi Lain. “Jadi lebih baik, tak perlu pedulikan omongan yang negatif dan mencintai diri kamu adalah hal yang penting dalam melawan body shaming”. tutur Tara.
Lulusan Psikologi dari University of Queensland ini melanjutkan cara ketiga yang dapat digunakan untuk bereaksi terhadap Body Shaming yakni Moving Towards atau Berpikir Positif dan Sibukkan Diri dengan Melakukan Hal yang Bermanfaat. Jika Anda tidak mencintai diri Anda sendiri, maka orang lain pun tentu juga tidak. Oleh sebab itu cintailah diri Anda selayak yang Anda inginkan. Manjakan diri Anda untuk mendapatkan hal – hal yang baik, jangan biarkan kekurangan Anda menjadi penghalang Anda untuk bahagia.
Kunci dari menghidari Body Shaming terutama adalah lebih mencintai diri sendiri dengan segala kekurangan yang ada. “Menurut saya, ketika kita menjadi korban Body Shaming itu kuncinya ada di dalam diri kita. Tidak perlu membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain, karena semua orang memiliki kelebihannya masing-masing,” tutupnya.
Selain Tara Adhisti de Thouars, B.A, M.Psi, sejumlah pembicara pun dihadirkan dalam seminar Psikologi kali ini mereka diantaranya Aris Rahmatdi, S. H., M. H.⁣(Advocate Posbakum PN Jak-Bar, Deputy of General Secretary LKBH UEU), dan Soraya Hylmi⁣(Beauty Influencer, MC/Host/Presenter). Seminar Psikologi ini merupakan bagian dari Psychopostero 2019 yang diselenggrakan setiap tahunnya sebagai bagian dari program kerja tahunan Psikologi.